Web Animal's: Februari 2010

Singa

Singa (Sansekerta: Siṃha) atau dalam nama ilmiahnya Panthera leo adalah seekor hewan dari keluarga felidae atau genus kucing. Singa merupakan hewan yang hidup dalam kelompok. Biasanya terdiri dari seekor jantan dan banyak betina. Kelompok ini lantas menjaga daerah kekuasaannya. Berat Singa kurang lebih antara 150 kg (betina) dan 225kg

(jantan). Umurnya antara 10 sampai 15 tahun di hutan. Tetapi jika dipelihara bisa sampai 20 tahun.

Singa betina jauh lebih aktif dalam berburu, sedangkan Singa jantan lebih santai dan selalu bersikap menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya.

Singa jantan dipercaya lebih unggul dan perkasa dibandingkan dengan kucing-kucing besar lainnya,tetapi kelemahan singa ialah tidak bisa memanjat pohon sebagus kucing-kucing besar lainnya.

Singa jantan di tumbuhi bulu tebal disekitar tengkuknya, hal ini lebih menguntungkan untuk melindungi tengkuknya, terutama dalam perkelahian bebas antara kucing besar, yang terkenal dengan selalu menerkam tengkuk untuk melumpuhkan musuhnya.

Kucing besar lainnya, seperti Cheetah dan Macan Tutul memiliki ukuran tubuh jauh lebih kecil dibanding Singa.

Singa juga dipakai sebagai nama kota kota besar di dunia :

-Singapura
-Singosari

Bahkan klub klub sepakbola paling tangguh di Indonesia juga memakai lambang singa :

-Arema Indonesia ( Singo Edan ).
-Sriwijaya FC

Unta

Unta atau Onta adalah dua spesies hewan berkuku genap dari genus Camelus (satu berpunuk tunggal - Camelus dromedarius, satu lagi berpunuk ganda - Camelus bactrianus) yang hidup ditemukan di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur harapan hidup unta adalah antara 30 sampai 50 tahun.

Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan sebagai hewan pekerja.

Kemampuan Adaptasi Ekologi Unta

Seperti yang diketahui, unta hidup di padang pasir yang memiliki range temperatur udara yang mampu membunuh mayoritas makhluk hidup. Selain itu, mereka mampu untuk tidak makan dan minum selama beberapa hari.

Ada banyak hal yang membuat mereka mampu beradaptasi. Salah satunya adalah punuknya. Banyak orang mengira punuknya menyimpan air, tapi sebenarnya tidak. Punuk unta menyimpan lemak khusus, yang pada suatu saat bisa diubah menjadi air dengan bantuan oksigen hasil respirasi. Satu gram lemak yang ada pada punuk unta bisa diubah menjadi satu gram air.

Kemampuan adaptasi lainnya yang luar biasa adalah, sistem respirasinya meninggalkan sedikit sekali jejak uap air. uap air yang keluar dari paru-paru diserap kembali oleh tubuhnya melalui sel khusus yang terdapat di hidung bagian dalam, membentuk kristal dan suatu saat dapat diambil.

Tubuh unta dapat bertahan hingga pada suhu 41 derajat celcius. Lebih dari itu, unta mulai berkeringat. Penguapan dari keringat yang terjadi hanya pada kulitnya, bukan pada rambutnya. Dengan cara pendinginan yang efisien itu, unta mampu menghemat air cukup banyak.

Unta mampu bertahan dengan kehilangan massa sekitar 20%-25% selama berkeringat. Mayoritas makhluk hidup hanya mampu bertahan hingga kehilangan massa sekitar 3%-4% sebelum terjadi gagal jantung akibat mengentalnya darah. Meski unta kehilangan banyak cairan tubuh, darahnya tetap terhidrasi, hingga batas 25% tercapai.

Ada banyak hal mengapa darah unta tidak mengental pada kondisi di mana darah mayoritas makhluk hidup sudah mengental. Sel darah merah unta berbentuk oval, bukan bulat seperti makhluk hidup lainnya. Unta juga memiliki sistem imunitas yang cukup unik. Semua mamalia memiliki antibodi berbentuk Y dengan dua rantai panjang sepanjang Y itu dengan dua rantai pendek di setiap ujung dari Y tersebut, tapi unta hanya memiliki dua rantai panjang yang menjadikannya berbentuk lebih kecil sehingga mengurangi kemungkinan darah akan mengental.

Ginjal dan usus mereka sangat efisien dalam menyaring air. Bentuk urin mereka sangat kental dan kotoran mereka sangat kering sehingga bisa langsung dibakar ketika dikeluarkan.

Ikan Arwana

Arwana Asia (Scleropages formosus), adalah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki badan yang panjang; sirip dubur terletak jauh di belakang badan. Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana Asia juga disebut "Ikan Naga" karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa

Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Ada empat varietas warna yang terdapat di lokasi:

Arwana Asia terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus "terancam punah" oleh IUCN tahun 2004 [2]. Jumlah spesies ini yang menurun dikarenakan seringnya diperdagangkan karena nilainya yang tinggi sebagai ikan akuarium, terutama oleh masyarakat Asia. Pengikut Feng Shui dapat membayar harga yang mahal untuk seekor ikan ini.

Penyu

Penyu adalah kura-kura laut. Penyu ditemukan di semua samudra di dunia. Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (145 - 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Pada masa itu Archelon, yang berukuran panjang badan enam meter, dan Cimochelys telah berenang di laut purba seperti penyu masa kini.

Penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air, sesekali hewan kelompok vertebrata, kelas reptilia itu tetap harus sesekali naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Itu karena penyu bernapas dengan paru-paru. Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh 58 - 73 hari.

Penyu mengalami siklus bertelur yang beragam, dari 2 - 8 tahun sekali. Sementara penyu jantan menghabiskan seluruh hidupnya di laut, betina sesekali mampir ke daratan untuk bertelur. Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi dari manusia dan sumber bising dan cahaya sebagai tempat bertelur yang berjumlah ratusan itu, dalam lubang yang digali dengan sepasang tungkai belakangnya. Pada saat mendarat untuk bertelur, gangguan berupa cahaya ataupun suara dapat membuat penyu mengurungkan niatnya dan kembali ke laut.

Penyu yang menetas di perairan pantai Indonesia ada yang ditemukan di sekitar kepulauan Hawaii. Penyu diketahui tidak setia pada tempat kelahirannya.

Tidak banyak regenerasi yang dihasilkan seekor penyu. Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan tukik (bayi penyu) yang berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa. Itu pun tidak memperhitungkan faktor perburuan oleh manusia dan pemangsa alaminya seperti kepiting, burung dan tikus di pantai, serta ikan-ikan besar begitu tukik tersebut menyentuh perairan dalam.

Di tempat-tempat yang populer sebagai tempat bertelur penyu biasanya sekarang dibangun stasiun penetasan untuk membantu meningkatkan tingkat kelulushidupan (survival). Di Indonesia misalnya terdapat stasiun penetasan di:

  • Pantai selatan Jawa Barat
  • pantai selatan Bali (di dekat Kuta)
  • Kalimantan Tengah (Sungai Cabang FNPF)
  • pantai selatan Lombok
  • Jawa Timur (Alas Purwo)
  • Bengkulu (Retak ilir Muko-muko)

Lumba Lumba

Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.

Lumba-lumba hidup dan bekerja dalam kelompok atau disebut kawanan. Mereka sering bermain bersama. Seekor lumba-lumba tidak bisa tidur nyenyak di bawah air. Ia bisa tenggelam. Oleh karena itu, ia setengah tidur beberapa saat dalam sehari. Lumba-lumba makan cumi dan ikan seperti ikan mullet abu-abu. Kadang kadang Lumba-lumba menggiring kawanan ikan agar mudah ditangkap. Lumba-lumba mencari jalan dengan mengirimkan suara didalam air. Jika suara itu mengenai suatu benda, suara itu akan dipantulkan kembali sebagai gema. Kadang kadang, suara gaduh di laut akibat pengeboran minyak dapat membingungkan Lumba-lumba. Mereka akan mengalami kesulitan dalam mengirim dan menerima pesan.

Manusia senantiasa tertarik dengan kisah lumba-lumba. Bangsa Romawi telah membuat gambar mozaik Lumba-lumba sekitar 2.000 tahun lalu. Sekarang, manusia senang berenang di laut bersama binatang yang pandai dan bersahabat seperti lumba-lumba. Lumba-lumba harus berhati hati terhadap ikan hiu yang mungkin menyerang mereka sewaktu waktu. Mereka melindungi diri dengan gigi giginya, terkadang mereka menggunakan paruhnya sebagai pelantak. Manusia dapat menjala banyak sekali ikan bagi lumba-lumba untuk makanannya. Kadang kadang, lumba-lumba tertangkap oleh jaring nelayan. Mereka tidak dapat menghirup napas di permukaan, akibatnya mereka tenggelam. Ketika bahan kimia yang berbahaya dibuang ke laut, limbah itu bisa meracuni makanan yang dimakan Lumba-lumba. Pembangunan waduk di sungai dan pengeringan danau hanya menyisakan sedikit tempat bagi binatang seperti lumba-lumba Brazil untuk hidup.

Lumba-lumba tergolong sebagai mamalia yang cerdas. Lumba-lumba dapat menolong manusia, bila lumba-lumba sudah terlatih, bahkan lingkaran api pun dapat mereka terobos. Singa laut, spesies primata, ikan paus dan anjing juga termasuk binatang yang cerdas. Lumba-lumba yang sudah terlatih dapat melakukan berbagai atraksi dan mereka juga dapat berhitung, tetapi Lumba-lumba liar belum dapat melakukan berbagai atraksi. Sekarang ini, lumba-lumba dan ikan paus sudah langka, maka lumba-lumba dan ikan paus harus dilindungi. Lumba-lumba dan ikan paus telah mulai dilindungi di seluruh dunia.

Paus Pembunuh atau Orca

Paus Pembunuh atau Orca (Orcinus orca) adalah spesies terbesar dari keluarga lumba-lumba. Spesies ini ditemukan di seluruh samudera, dari kawasan dingin seperti Artik dan Antarktika hingga kawasan bersuhu hangat. Paus Pembunuh merupakan predator, kebanyakan populasi memakan ikan, sementara populasi lainnya memakan mamalia laut seperti singa laut, anjing laut, walrus hingga paus besar.
Di Indonesia ikan ini bisa ditemukan di perairan sekitar papua. Paus ini memang di kategorikan sebagai hewan carnivora tetapi hewan ini sangat mudah untuk di ajari di banding jenis ikan lainnya kecuali lumba lumba. Manusia biasa memanfaatkan ikan ini untuk sirkus.

About this blog

This blog are Posted and Design By Adam Budiansyah for you all.